MAKALAH SMK MUSIK TRADISIONAL | PATI
MAKALAH
MUSIK TRADISIONAL
1. NICO ADHITYA PUTRA
2. TAUFIK HIDAYAT
3. TRI TEGUH PRAYOGA
4. SETIA ANDI SUSILO
5. RISKI WIDAYANTO
SMK
TUNAS HARAPAN PATI
Tahun
Pelajaran 2015/2016
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis
telah banyak mendapatkan sebuah pengetahuan baru sebagai sebuah proses
mendapatkan keidealan berfikir dan bersikap, meskipun sebuah perjuangan itu
tidak selamanya dipertemukan dengan bunga mawar yang indah, tetapi sebuah perjuangan juga akan
mendapatkan kerikil-kerikil tajam yang sekali – kali akan menjadi penghalang,
tetapi penulis tetap yakin akan banyak orang yang akan tetap memberikan
senyumannya untuk melalui perjuangan tersebut.
Pada kesempatan ini perkenangkan penulis untuk mengucapkan
terimah kasih kepada bapak pembimbing yang telah membimbing kami sehingga
makalah ini dapat tersusun.
Penulis menyadari sepenuhnya, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan dan penulisan
makalah ini.
Akhirnya kepada Allah jualah kiranya penulis memohon dan
berdoa semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan semua pihak kepada penulis
mendapat imbalan.
Trangkil , September
2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR
ISI........................................................................................................ii
BAB I
.. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... ........1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. ........2
1.3. Tujuan
Masalah.............................................................................3
BAB II
. PEMBAHASAN
2.1. Fungsi dan Latar Belakang Musik
Tradisional daerah setempat..2
2.2. Jenis-Jenis Musik Tradisional daerah
setempat...........................3
2.3. Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional daerah
setempat...................4
BAB
III PENUTUP
.......... 3.1.
Kesimpulan....................................................................................7
.......... 3.2.
Saran.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.Pengertian
seni musik
Seni
musik adalah suatu jenis kesenian dengan mempergunakan suara sebagai media
ekspresinya , baik suara manusia maupun yang ditimbulkan dari instrument (alat
musik). Pengertian suara mengandung pengertian seperti melodi , birama ,
harmoni , dan warna suara (kolorit).
2. Pengertian
music tradisional daerah setempat
Music tradisional merupakan jenis
music yang inspirasi penciptanya
barasal dari budaya dan adat
istiadat masyarakat daerah tertentu.
Sulawesi Selatan memiliki banyak ragam
kebudayaan yang melekat secara turun temurun. Misalnya, musik daerah yang
merupakan salah satu lambang atau identitas dari etnis atau suku bangsa.
1.2. Rumusan Masalah
Dari pernyataan latar
belakang diatas, adapun rumusan masalah sebagai berukut:
-Fungsi dan Latar
Belakang musik tradisional daerah
setempat
-Jenis-Jenis musik
tradisional daerah setempat
-Jenis-Jenis alat
musik daerah setempat
-Tokoh-Tokoh musik
tradisional daerah setempat
1.3. Tujuan Masalah
Tujuan dari masalah ini
adalah kami dapat mengetahui ciri khas musik tradisional daerah Sulawesi
Selatan dan dapat memperluas wawasan ilmu.
BAB II
ISI (PEMBAHASAN)
2.1.
Fungsi & Latar Belakang Musik Tradisional daerah
Setempat
(Sulawesi Selatan)
A. Fungsi Musik
Tradisional daerah Setempat (Sulawesi Selatan)
Secara umum music daerah mempunyai beberapa fungsi
yaitu:
a.Sebagai alat pengiring upacara adat daerah
misalnya
perkawinan adat bugis-Makassar , dan rambu tuka-Toraja
b.Sebagai sarana hiburan
misalnya:Pakkacaping,Pappadendang, Simponi kecapi,Ansambel gendang.
c.Sebagai sarana pendidikan
misalnya:Sinrilik (Makassar) & Massure (Bugis)
B. Peranan
Musik Tradisional daerah Setempat (Sulawesi Selatan)
Musik daerahmempunyai peranan dalam kehidupan
masyarakat, yakni :
a.sebagai lambang atau identitas dan ciri khas daerah
.
b. sebagai ekspresi, dan komunikasi sosial budaya bagi
masyarakatnya.
c.sebagai kebanggaan terhadap potensi daerah yang
perlu dilestarikan
dan
dikembangkan sebagai bagian dari budaya nasional Indonesia.
C. Latar Belakang Musik Tradisional daerah
Setempat(Sulawesi Selatan)
Pengertian music tradisional daerah setempat.Music
tradisional merupakan jenis music yang inspirasi penciptanya barasal dari
budaya dan adat istiadat masyarakat daerah tertentu.
-.Zaman lama (tahun
sampai 1000).
Music pada zaman ini umumnya digunakan untuk
Kepentingan pada kerohanian dengan menggunakan musik vocal 1 suara . tokoh
musiknya, antara lain
a.Paus Gregrius Agung ( 600M )
b.Harun Al Rasyid ( 800 M) dan
c.Karel Agung ( 800M )
Didaerah Sulawesi Selatan kits mengenal music vocal
yang digunakan untuk kepentingan ibadah dan upacara kematian, misalnya Badong
untuk upacara kematian dan Bugi untuk upacara syukuran. Alat music pada zaman
ini berupa kecapi dan suling. Alat music tersebut dapat dijumpai pada candi
Borobudur dan Prambanan dari aliran hindu dalam bentuk relif
-Zaman Pertengahan (1000 sampai 1500M)
Pada zaman ini music mulai memasuki hal-hal bersifat
keduniaan, seperti misalnya lagu dan nyanyian tentang cinta kasih (asmara),
kepahlawanan dan keindahan alam, rasa kebangsaan, nyanyian pesta, dan lagu
donggeng. Pada masa ini nyanyian dari paduan suara mulai dikenal atau lagu-lagu
dengan banyak suara ( poli phonie ) tokoh-tohoh musiknya antara lain ialah :
1. Buido Arezzo
(tahun 1050 M)
2. Wather Vonder
Vogel Wiede (1225 M)
3. Pu jang (1400 M)
4. Yasquin (1500
M)
Didaerah sul-sel sudah dikenal alat musik ritmis
seperti kecapi dan suling, dan alat musik ritmis seperti gendang dan gong.
-Zaman Actual
Periode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dan
sekarang terbagi menjadi 4 zaman , yaitu;
1.Zaman Batok Dan Rokokok (tahun 1500 sampai 1750
terbagi lagi menjadi 3 tahapan , yaitu ;
a.Zaman Renaiisance (1500 – 1600) corak musiknya
bersifat individu dengan gaya dan ciri tersendiri : melahirkan musik instrumental mengiringi vocal atau nyanyian gereja ,
protistan , dan music opera atau music teater .
b.zaman barat (1600 – 1750) irama dan gaya musiknya
lincah dan dinamis (keras,lemah lembut , tinggi rendah )
c. zaman rokokok (1715
- 1774 ) music pada zaman ini penuh dengan perasaan ekspresif, spontan
dengan impropirasi komponis . tokoh musiknya antara lain Andrea Goabride (
pencipta komposisi instrument ) Johan
Sebastian Bach , Georg Friedlich Hamdel
.
2.Zaman Romantic (1750 – 1875) zaman ini terbagi
beberapa periode ,yaitu :
a.Zaman Klasik
(1750-1800)
Zaman ini merupakan peralihan menuju zaman romantic
dengan karateristik atau cirri khas
adanya pemakaian tanda,tresendo, desresendo, acceleramdo , ritartamdo , dan
akkord, yaitu 3 nada yang dibunyikan secara bersama .
b. Zaman
romantic (1800-1875)
Music derah (tradisional) adalah music rakyat yang secara turun –
menurun lahir dan berkembang dari budaya daerah .
2.2. Jenis-Jenis Musik Tradisional daerah Setempat (Sulawesi
Selatan)
1. A. Jenis Musik : Passuling
B. Ciri-ciri : Biasanya dilantunkan pada acara
pedukaan.
Biasanya
diiringi dengan alat musik suling dari toraja
(suling lembang) dan biasanya dimainkan
oleh pria.
C. Instrumen yang digunakan :
Suling Lembang
D. Fungsi :
Biasanya digunakan untuk mengiringi lantunan lagu duka
(pa’marakka) dalam menyambut
keluarga atau kerabat yang menyatakan dukacitanya. Atau
dapat juga dimainkan di luar acara kedukaan, bahkan boleh dimainkan untuk menghibur
diri dalam keluarga pedesaan sambil menunggu padi menguning.
2. A. Jenis Musik : Paggambusu (musik gambus)
B. Ciri-ciri : Musik ini biasa dijumpai pada acara pernikahan.
Musik gambus identik dengan musik islami karena nuansa
musiknya terasa lembut dan bernada dasar religi. Musik gambus sudah jarang ditemukan,khususnya didaerah
kabupaten Pangkep karena umumnya masyarakat modern kini lebih dominan menyukai
musik-musik modern,seperti:elekton,orkes,band pop dll. Kesenian
musik ini lebih mengutamakan alat musik gambusnya daripada instrument pendukung
yang lain.sehingga,apabila didengar dari jarak jauh hanya gambusnya yang
terdengar.
C. Instrumen yang digunakan : Gambus, Rebana, Kerinci, Suling
bambu
D. Fungsi : Sebagai sarana hiburan untuk masyarakat agar
kelestarianya tetap terjaga. Dahulunya musik ini
berfungsikan untuk menghibur para keluarga Karaeng
yang dimainkan oleh para budak.namun,sekarang
semua orang bisa menikmati musik ini.
3. A. Jenis Musik : Musik Sinrilik
B. Ciri-ciri :
Berupa sastra Makassar yang berbentuk prosa yang
cara penyampaiannya dilagukan secara
berirama baik dengan menggunakan alat musik maupun tanpa menggunakan alat
musik. Biasanya diiringi dengan alat musik tradisonal
Makassar seperti alat musik Kesok-kesok (alat musik sejenis rebab).Musik
Sinrilik biasanya berisi pesan atau nasehat, kisah perjuangan.
Musik Sinrilik ini juga dapat dijadikan sebagai musik
penghibur bagi komunitas yang telah ditinggalkan oleh kerabat atau keluarganya.
C. Instrumen yang digunakan : Gendang, Kesok
– Kesok (Rebab)
D. Fungsi :
Biasanya digunakan pada acara kematian atau kedukaan.
Dapat pula dijadikan sebagai hiburan bagi orang yang
ditinggalkan.
4. A. Jenis Musik : Pakkacaping (I)
B. Ciri-ciri : Menggunakan alat musik kecapi sebagai alat musik
yang utama. Kesenian musik ini biasa dijumpai
pada upacara adat kekaraengan,acara-acara resmi dan acara pernikahan. Musik
kecapi ini biasanya diikuti oleh satu atau dua orang penyanyi yang berbalas
pantun melalui nyanyian dengan cara mengikuti syair musiknya . Meskipun
musik ini mempunyai penyanyi namun kesenian musik ini lebih mengutamakan syair
alat musik kecapinya. Dalam hal ini,penyanyi hanya berperan sebagai
pelengkap irama agar musik ini terasa merdu didengar dan lebih hidup.
C.
Instrumen yang digunakan :
Kecapi
Instrumen pelengkapnya
: Kerinci, Gendang, Rebab
dan Suling bambu
D. Fungsi : Untuk melestarikan kebudayaan masyarakat sulawesi
selatan. Sebagai sarana hiburan masyarakat
agar
kelestarianya
tetap terjaga.
5. A. Jenis Musik : Pakkacaping (II)
B. Ciri-ciri : Kesenian musik ini biasa dijumpai pada acara
pernikahan khusus untuk keturunan
berdarah biru atau keturunan Karaeng,Andi atau Daeng. Musik
ini biasa dijumpai pada upacara adat kekaraengan dan acara-acara resmi lainya
seperti penyambutan tamu terhormat. Musik ini juga tidak sembarangan
orang bisa mempergelarkannya hanya orang-orang yang berketurunan darah biru
yang bisa mempergelarkannya.Musik ini juga bisa dipergelarkan apabila sangat
perlu ,tapi jika acara tersebut tidak harus membutuhkan musik penpangganrang,
maka musik ini tidak boleh sama sekali dipertunjukkan.
C. Instrumen yang digunakan: Gendang, Gong, Suling bambu, Gambang,
Pui-pui (semacam terompet)
D. Fungsi : Musik
ini biasa dijumpai pada acara pernikahan. Musik
gambus identik dengan musik islami
karena nuansa musiknya terasa lembut
dan bernada dasar realigi. Musik gambus sudah jarang ditemukan,khususnya didaerah
kabupaten Pangkep karena umumnya masyarakat modern kini lebih dominan menyukai
musik-musik modern,seperti:Electone,Orkes,Band Pop dll. Kesenian musik ini lebih
mengutamakan alat musik gambusnya daripada instrument pendukung yang
lain.sehingga,apabila didengar dari jarak jauh hanya gambusnya yang terdengar.
6. A. Jenis Musik : Pa’pelle/Pa’barrung
B. Ciri-ciri : Alat musik yang digunakan terbuat dari batang padi
dan disambungkan sehigga mirip
terompet. Biasanya
digunakan dalam upacara pentahbian rumah adat (Tongkonan).
C. Instrumen yang digunakan : Alat
musik yang terbuat dari batang padi
D.
Fungsi : Pa'barrung
biasa dimainkan pada upacara pentahbisan rumah
adat
(Tongkonan) seperti Ma'bua', Merok, Mangara dan sejenisnya.
7. A. Jenis Musik :
Pa’pompang/Pa’bas
B. Ciri-ciri :Merupakan bambu yang pagelarannya merupakan satu
simponi orkestra. Biasanya
dimainkan oleh banyak orang biasanya murid-murid sekolah di bawah pimpinan
seorang dirigen. Biasanya diiringi dengan lagu-lagu nasional, lagu-lagu
daerah Tana Toraja, lagu-lagu gerejawi, dan lagu-lagu daerah di seluruh Indonesia.
C. Instrumen yang digunakan : Alat
musik tradisional Toraja.
D. Fungsi :
Musik bambu jenis ini sering diperlombakan pada
perayaan bersejarah seperti hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, Peringatan Hari Jadi tana
Toraja.
8. A. Jenis Musik : Gendrang Pamanca
B. Ciri-ciri :
Didominasi dengan alat musik pukul, umumnya ditabuh
menggunakan stik (pa’babbala).
C. Instrumen yang digunakan : Gendang, Gong, Anaq
Beccing, Pui-pui
D. Fungsi : Sebagai perangkat pelengkap upacara adat.
9. A. Jenis Musik : Gandrang Bulo
B. Ciri-ciri :
Biasa dimainkan berkelompok dan dijadikan tarian khas.
C. Instrumen yang digunakan: Alat
musik yang terbuat dari bambu,
Gendang, Kecapi
D. Fungsi :
Sebagai sarana hiburan, Sebagai pelengkap upacara
Adat, Maupun pada acara-acara tertentu
10.A. Jenis Musik : Rampak Gendang
B. Ciri-ciri : Dimainkan dengan dominasi gendang.
C. Instrumen yang digunakan : Gendang, Pui-pui, dan Kecapi
D. Fungsi : Sebagai sarana hiburan.
2.3. Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional daerah
Setempat
(Sulawesi
SelatanA.
KECAPI
Merupakan alat musik petik dari Sulawesi Selatan khususnya suku
Bugis. Kecapi biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para
tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun. Menurut
sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga
bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya
dari tali layar perahu dan sampai saat ini masih terus dilestarikan dan
dijadikan kekayaan seni yang sangat bernilai bagi masyarakat asli Sulawesi
Selatan.
Membutuhkan latihan khusus untuk dapat memainkan alat musik
ini dengan penuh penghayatan, tak jarang latihan dilakukan di alam terbuka agar
dapat menyatukan rasa dan jiwa sang pemetik kecapi, lebih dari itu semua suara
yang dihasilkan dari alat musik ini akan menenangkan jiwa para pendengarnya,
dan mampu membawa suasana alam terhanyut dengan buaian nada-nada yang indah
dari kecapi.
B. KESO-KESO
Keso merupakan alat musik sejenis rebab. Letak perbedaannya dengan rebab
adalah Keso mengunakan 2 dawai. Cara memainkannya dengan cara digesek.
C. GENDANG atau
KENDHANG
Kendhang atau gendang adalah alat musik perkusi yang mempunyai dua bentuk
dasar yakni bulat panjang dan bundar seperti rebana. Gendang
adalah alat musik jenis pukul yang dimainkan dengan tangan. Gendang terbuat dari kayu berongga yang
kedua ujung atau salah satu ujungnya ditutup dengan kulit yang diregangkan
sehingga akan mengeluarkan bunyi jika dipukul.
D. BASI-BASI (KLARINET)
Basi-basi adalah sebutan dari daerah Bugis. Klarinet adalah sebutan dari
daerah Makasar. Alat musik ini merupakan alat musik sejenis alat musik tiup
yang dipasang rangkap.
E. LEMBONG
Sejenis seruling dari Sulawesi Selatan khsusunya Tana Toraja.
Panjangnya 50 - 100 cm dan dengah garis tengah 2 cm, diujungnya dipasang tanduk
kerbau atau sapi yang menyerupai cerobong dimainkan dengan cara ditiup(Tana
Toraja).
F. POPONDI atau TOLINDO
Alat musik yang terbuat dari kayu yang berbentuk busur seperti tanduk
kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung kelapa, di ujungnya
atas bagian tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan dengan cara dipetik
(Tana Toraja).
G. ANA’
BACCING
Alat musik ini merupakan alat musik
yang terbuat dari batang logam.
Bentuknya seperti pendayung. Cara memainkannya dengan cara di gerak-gerakkan.
H. ALOSU
Alosu merupakan alat musik berupa kotak anyaman yang di dalamya diisi
biji-bijian. Cara memainkannya dengan digoyang-goyangkan.
I. PUIK – PUIK / PUWI-PUWI
Puik – Puik merupakan alat musik tiup semacam terompet. Alat musik ini juga serupa
dengan alat musik serunai dari
Sumatera.Di Jawa Barat dengan nama Tarompet, di Jawa Timur dengan nama Sronen,
di Sulawesi Selatan dengan nama Puwi-puwi.
J. SULING LEMBANG
Suling lembang
merupakan alat musik sejenis seruling panjang dari Sulawesi Selatan
.Panjangnya 50 - 100 cm dan dengah garis tengah 2 cm.
K.
SERUNAI
Serunai adalah alat
musik tiup yang biasa dibuat dari bambu kecil. Serunai juga merupakan salah
satu alat musik tradisional Sulawesi Selatan.
L.
PARAPPASA
Parappasa terbuat dari batang bambu. Dibunyikan dengan
cara dipukulkan satu sama lain.
M. KATTO-KATTO
Katto-Katto
terbuat dari batang bambu. Dibuyikan dengan dipukul memakai stik.
N.
GONG
Sama dengan Provinsi
Sulawesi Tenggara, Gong juga ada di Sulawesi Selatan. Alat musik yang terbuat
dari logam yang mengeluarkan suara “Gong..Gong” ini ketika dipukul juga sering
digunakan untuk acara pentas seni dan adat istiadat di Sulawesi Selatan.
O. KENONG
Nama alat musik yang satu ini mungkin agak kurang populer di telinga kita. Namun sebenarnya Kenong ini adalah hampir sama dengan Gong. Hanya saja dalam musik gamelan, gong yang paling besar dan paling gemuk biasanya disebut Kenong.
Nama alat musik yang satu ini mungkin agak kurang populer di telinga kita. Namun sebenarnya Kenong ini adalah hampir sama dengan Gong. Hanya saja dalam musik gamelan, gong yang paling besar dan paling gemuk biasanya disebut Kenong.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Jadi
alat musik daerah sangatlah mempunyai banyak fungsi. Jadi mulai sekarang pahami
dan pelajarilah makalah ini supaya teman – teman dapat mempelajari alat musik
daerah kita sendiri pada umumnya.
Dan saya meminta kepada para pembaca
bahwa, marilah kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang
mepupakan ciri khas atau identitas dari daerah kita (Sulawasi
Selatan). Karena apabila kita tidak dapat menjaganya orang-orang lain akan
merebutnya.
Jadi
saya mengharapkan agar pembaca dapat memahami segala isi dalam makalah ini
meskipun saya menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, jadi saya
mengharapkan kritikan ataupun masukan yang membangun dari semua pihak.
3.3. SARAN
Di Sulawesi Selatan memilik banyak
ragam musik-musik tradisional yang dapat diandalkan sebagai lambang indentitas
pengharum bangsa. Dimana kita sebagai penerus harus menjaga dan melestarikan
budaya itu yang merupakan warisan dari nenek moyang kita.
DAFTAR
PUSTAKA
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home