Kerja Sama Membangun Teks Negosiasi dan jawaban
Kerja Sama
Membangun Teks Negosiasi dan jawaban
Setelah membaca teks-teks tersebut,
kerjakan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan perintah pada setiap tugas.
Setiap perintah mengandung kekhususan, maka kalian harus betul-betul cermat.
Tugas 1 Memahami Dialog Negosiasi antara Penjual dan Pembeli
Bacalah dialog berikut ini, kemudian
jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan!
NEGOSIASI
ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR SENI SUKAWATI
Dialog ini berlangsung di kawasan
Pasar Seni Sukawati, Denpasar, Bali. Penjual barang-barang seni adalah seorang
gadis Bali asli, sedangkan pembeli adalah seorang ibu muda dari Eropa yang bisa
berbahasa Indonesia.
Penjual
: Good morning, Mam.
Selamat pagi.
Pembeli :
Selamat pagi.
Penjual
: Mari, mau beli apa?
Pembeli
: Ada
patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?
Penjual
: Ya, ada. Di sebelah sana, yang
besar atau yang kecil?(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan
pembeli)
Pembeli :
Yang sedang saja. Yang dibuat dari
kuningan ada?
Penjual
: Ya, ini, tidak terlalu besar.
Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.
Pembeli
: Ya, dari kayu tidak apa-apa.(Patung itu
sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
Penjual
: Bagus itu, Mam.
Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.
Pembeli :
Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
Penjual
: Tiga ratus ribu.
Pembeli :
Wah, mahal. Dua ratus ribu ya.
Penjual
: Belum boleh. Dua ratus delapan
puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.
Pembeli :
Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus
lima puluh ribu.
Penjual
: Belum boleh. Naik
sedikit, Mam.
Pembeli :
Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
Penjual
: Ya, sebenarnya ini belum boleh.
Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?
Pembeli :
Tidak. Itu saja. Ini
uangnya.(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan
nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).
Penjual
: Ya, terima kasih.
Pembeli :
Terima kasih. Bye, bye.
Penjual
: Have a nice day.(Pembeli
pergi meninggalkan kios itu)
(1)
Siapa yang terlibat dalam negosiasi
pada peristiwa jual beli di Pasar Seni Sukawati itu? Jelaskan latar belakang
masing-masing.
Jawab :
·
Yang terlibat dalam negosiasi pada
peristiwa jual beli di Pasar Seni Sukawati itu adalah penjual dan pembeli.
Penjual adalah seorang gadis Bali asli sedangkan pembeli adalah seorang ibu
muda dari Eropa yang bisa berbahasa Indonesia.
(2)
Apakah menjual karya seni lokal
kepada orang asing sudah merupakan bentuk promosi ke negara asal orang asing
tersebut?
Jawab
:
·
Menjual karya seni lokal kepada
orang asing sudah merupakan bentuk promosi ke Negara asal orang asing tersebut
karena dengan begitu para turis bisa tahu bahwa penduduk Indonesia mampu
memproduksi barang yang khas dari daerah asal dan sangat susah dicari di negara
mereka.
(3)
Orang asing itu sudah bisa berbahasa
Indonesia. Dari cara ia berbicara, menurut perkiraan kalian, apakah orang asing
itu sudah pernah berkunjung ke Bali atau pulau lain di Indonesia?
Jawab :
· Dari cara ia berbicara,orang asing itu sudah pernah
berkunjung ke Bali atau pulau lain di Indonesia buktinya ia bisa berbahasa
Indonesia dengan lancar dan dapat menawarkan harga semurah mungkin sehingga
terjadi tawar-menawar .
(4)
Apakah orang asing itu sudah
mengerti tokoh yang dijadikan patung tersebut? Seandainya ya, dari mana kalian
tahu? Seandainya tidak, mengapa mengatakan tidak?
Jawab
:
·
Orang asing itu sudah mengerti tokoh
yang dijadikan patung tersebut karena jika ia sudah tahu tentang sejarah dari
patung tersebut maka akan muncul sebuah keinginan untuk memiliki barang
tersebut.
(5)
Apa perbedaan yang ada antara
penjual dan pembeli? Kalian dapat menjelaskan hal itu dari segi budaya barat
dan timur, budaya jual beli di pasar, dan budaya jual beli di pasar modern atau
mal.
Jawab
:
Perbedaan
antara penjual dan pembeli :
Dari segi budaya Barat dan
Timur
: Orang Indonesia cenderung berbelit
- belit dalam berargumen dimana maksudnya tidak serumit argumennya sedangkan
budaya barat lebih to-the-point dalam berargumen.
Budaya jual beli di pasar tradisional : Terdapat tawar menawar / bisa negosiasi dalam membeli barang yang diinginkan dengan harga semurah mungkin.
Budaya jual beli di pasar modern : Biasanya harga sudah tercantum di labelnya sehingga mau tidak mau kita harus sepakat dengan harga yang dinyatakan.
Budaya jual beli di pasar tradisional : Terdapat tawar menawar / bisa negosiasi dalam membeli barang yang diinginkan dengan harga semurah mungkin.
Budaya jual beli di pasar modern : Biasanya harga sudah tercantum di labelnya sehingga mau tidak mau kita harus sepakat dengan harga yang dinyatakan.
(6) Kesepakatan apa yang dicapai
dalam negosiasi itu? Dalam hal harga, siapa yang lebih mengalah?
Jawab :
Kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi itu adalah mengenai harga patung Garuda Wisnu Kencana. Dalam hal harga, si penjual lebih mengalah.
Jawab :
Kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi itu adalah mengenai harga patung Garuda Wisnu Kencana. Dalam hal harga, si penjual lebih mengalah.
(7) Pada tuturan ke berapa penjual
menawarkan barang lain?
Jawab :
Penjual menawarkan barang lain pada tuturan ke 7
“Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.”
Penjual menawarkan barang lain pada tuturan ke 7
“Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.”
(8) Menurut kalian, haruskah pembeli
selalu menuruti keinginan penjual dalam hal harga barang? Sebaliknya, haruskah
penjual selalu memaksa pembeli untuk membeli?
Jawab : Pembeli tidak harus selalu menuruti keinginan penjual dalam hal harga barang karena jika harga terlalu tinggi maka penjual harus menawar barang dengan harga yang lebih murah kepada penjual. Dan tidak mungkin penjual menawarkan harga di bawah modal yang membuat si penjual tidak bisa mendapatkan untung. Sebaliknya,Penjual tidak mungkin memaksa pembeli untuk membeli barangnya karena pembeli bukan 1 tetapi banyak.
Jawab : Pembeli tidak harus selalu menuruti keinginan penjual dalam hal harga barang karena jika harga terlalu tinggi maka penjual harus menawar barang dengan harga yang lebih murah kepada penjual. Dan tidak mungkin penjual menawarkan harga di bawah modal yang membuat si penjual tidak bisa mendapatkan untung. Sebaliknya,Penjual tidak mungkin memaksa pembeli untuk membeli barangnya karena pembeli bukan 1 tetapi banyak.
(9) Pada waktu kalian membeli barang
di pasar, haruskah kalian menawar harganya terlebih dahulu? Mengapa demikian?
Bagaimana jika kalian membeli barang di mal?
Jawab : Jika kami membeli suatu barang, kami pasti menanyakan harganya terlebih
dahulu terutama kepada orang yang terbiasa pergi berbelanja ke pasar. Mereka
akan bersinggah dari 1 toko ke toko lainnya untuk membandingkan harganya.
Untuk orang yang suka berbelanja di mal, mereka harus setuju dengan harga yang
tertera di barangnya. Itu adalah kelemahan berbelanja di mal. Tetapi kelemahan
berbelanja di mal merupakan kelebihan berbelanja di pasar.
(10) Pada waktu membeli barang apa
kalian dapat memilih atau tidak dapat memilih barang yang kalian kehendaki?
Jawab : Jika membeli barang kita dapat memilih barang yang kita kehendaki. Tetapi
jika pergi ke pasar tradisional biasanya kita bisa memilih barangnya sedangkan
di pasar modern kita sangat kesulitan untuk memilih barang karena sudah
diplastikan atau dikotakkan.
Tugas 2 Menyusun Kembali Teks
Negosiasi tentang Penjual dan Pembeli
Kerjakan
tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan!
(1)
Susunlah dialog yang terdiri atas 21
tuturan itu ke dalam struktur teks yang baik!
· Jawab :
Penjual
: Good morning, Mam.
Selamat pagi.
Pembeli :
Selamat pagi.
Penjual
: Mari, mau beli apa?
Pembeli
: Ada
patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?
Penjual
: Ya, ada. Di sebelah sana, yang
besar atau yang kecil?(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)
Pembeli :
Yang sedang saja. Yang dibuat dari
kuningan ada?
Penjual
: Ya, ini, tidak terlalu besar.
Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.
Pembeli
: Ya, dari kayu tidak apa-apa.(Patung itu
sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
Penjual
: Bagus itu, Mam.
Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.
Pembeli :
Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
Penjual
: Tiga ratus ribu.
Pembeli :
Wah, mahal. Dua ratus ribu ya.
Penjual
: Belum boleh. Dua ratus delapan
puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.
Pembeli :
Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus
lima puluh ribu.
Penjual
: Belum boleh. Naik
sedikit, Mam.
Pembeli :
Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
Penjual
: Ya, sebenarnya ini belum boleh.
Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?
Pembeli :
Tidak. Itu saja. Ini
uangnya.(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan
nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).
Penjual
: Ya, terima kasih.
Pembeli :
Terima kasih. Bye, bye.
Penjual
: Have a nice day.(Pembeli
pergi meninggalkan kios itu)
(2) Bandingkan dengan struktur teks
seperti terlihat berikut ini: orientasi^ permi
ntaan^pemenuhan^penawaran^persetujuan^pembelian^penutup.
Setujukah kalian dengan penamaan
setiap tahap pada struktur teks itu? Mengapa kita tidak menamai struktur teks
itu hanya dengan pembukaan^isi^penutup seperti pada negosiasi antara
karyawan dan pengusaha pada Kegiatan 1?
Penjual
: Good morning, Mam.
Selamat pagi.
Pembeli :
Selamat
pagi.
orientasi
Penjual
: Mari, mau beli apa?
Pembeli
: Ada
patung Garuda Wisnu Kencana
yang dibuat dari kayu?
Penjual
: Ya, ada. Di sebelah sana, yang
besar atau
yang kecil?(Penjual menunjukkan
tempat patung
permintaan
yang ditanyakan pembeli)
Pembeli :
Yang sedang saja. Yang dibuat dari
kuningan ada?
Penjual
: Ya, ini, tidak terlalu besar.
Tapi, terbuat
dari kayu. Yang dari kuningan habis.
Pembeli
: Ya, dari kayu tidak apa-apa.
(Patung itu sudah di tangan pembeli
dan ia
pemenuhan
mengamatinya dengan cermat)
Penjual
: Bagus itu, Mam.
Cocok untuk
dipakai sendiri atau untuk suvenir.
Pembeli :
Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
Penjual
: Tiga ratus ribu.
Pembeli :
Wah, mahal. Dua ratus ribu
ya.
Penjual
: Belum boleh. Dua ratus delapan
penawaran
puluh lima ribu. Ini sudah
murah, Mam. Di tempat
lain lebih mahal.
Pembeli :
Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus
lima puluh ribu.
Penjual
: Belum boleh. Naik
sedikit, Mam.
Pembeli :
Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
Penjual
: Ya, sebenarnya ini belum boleh.
persetujuan
Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli
apa lagi?
Pembeli :
Tidak. Itu saja. Ini uangnya.
(Penjual memasukkan patung itu ke
dalam tas
pembelian
plastik yang bertuliskan nama
kiosnya. Pembeli
memberikan uang pas).
Penjual
: Ya, terima kasih.
Pembeli :
Terima
kasih. Bye, bye.
penutup
Penjual
: Have a nice day.(Pembeli
pergi
meninggalkan kios itu)
Jawab :
Kami setuju jika struktur teks : orientasi-permintaan-pemenuhan-penawaran-persetujuan-pembelian-penutup. Karena dengan menyusun seperti ini, maka struktur teks nya lebih mudah dipahami.
Kami setuju jika struktur teks : orientasi-permintaan-pemenuhan-penawaran-persetujuan-pembelian-penutup. Karena dengan menyusun seperti ini, maka struktur teks nya lebih mudah dipahami.
(3) Tahukah kalian, ternyata
negosiasi antara karyawan dan pengusaha di atas berlangsung untuk menyelesaikan
konflik dan hanya dengan tiga tahap konflik sudah terselesaikan?
Akan tetapi, negosiasi yang terjadi
pada jual beli lebih kompleks dan berjalan menurut alur yang lebih alami
sehingga tiga tahap saja belum cukup. Struktur teks itu akan menjadi lebih
kompleks apabila barang yang dibeli lebih dari satu dan keadaan pasar
memungkinkan hal itu terjadi. Kekompleksitasan itu menuntut tahap-tahap yang
lebih banyak untuk mewadahi peristiwa tutur yang ada.
·
Jawab : Negosiasi yang terjadi pada
jual beli lebih kompleks dan berjalan menurut alur yang lebih alami sehingga
tiga tahap saja belum cukup. Struktur teks itu akan menjadi lebih kompleks
apabila barang yang dibeli lebih dari satu dan keadaan pasar memungkinkan hal
itu terjadi. Kekompleksitasan itu menuntut tahap – tahap yang lebih banyak
untuk mewadahi peristiwa tutur yang ada.
(4) Betulkah orientasi itu sama saja
dengan pembukaan? Memang betul bahwa keduanya sama, tetapi cobalah berpikir
lebih jauh bahwa orientasi dimaksudkan sebagai inisiasi sebelum proses jual
beli berlangsung.
·
Jawab : Orientasi sama saja dengan
pembukaan tetapi orientasi dimaksudkan sebagai inisiasi sebelum proses jual
beli berlangsung
(5) Apakah negosiasi antara penjual dan pembeli itu berhasil?
Apakah keberhasilan itu dilihat dari terbelinya barang yang dimaksud? Kalau
pembeli tadi tidak jadi membeli, masihkah kalian menganggap negosiasi itu
berhasil?
·
Jawab : Negosiasi antara penjual dan
pembeli itu berhasil terlihat dari terbelinya barang yang diinginkan pembeli.
Kalau pembeli tadi tidak jadi membeli, negosiasi tidak berhasil.
(6)
Negosiasi itu dilakukan dengan
bahasa persuasif, yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk. Salah satu
buktinya adalah penggunaan tuturan “Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai
sendiri atau untuk suvenir”. Pada konteks jual beli patung tadi, jenis bahasa
yang demikian itu digunakan untuk membujuk pembeli agar transaksi jual beli
berhasil.
Carilah ungkapan lain yang
menunjukkan bahasa persuasif seperti itu. Ungkapan persuasif itu adalah:
·
Jawab :
.
Ungkapan lain yang menunjukan bahasa persuasif adalah
-
Hindari narkoba sebelum narkoba menjeratmu.
-
Marilah menjaga lingkungan kita dengan membuang sampah pada tempatnya.
-
Marilah teman kita jauhi diri kita dari rokok.
-
Janganlah sekali-kali kita melakukan bolos sekolah
-
Lakukan perbuatan yang positif demi terciptanya masa depan yang indah.
(7) Susunlah kembali teks tersebut dengan mengubah barang yang
dijual (tidak harus benda seni), pelaku yang terlibat, dan tempat jual beli.
Jika perlu, kalian boleh membuat variasi pelaku. Misalnya, transaksi terjadi
antara orang Indonesia dan orang Indonesia atau antara orang Indonesia dan
orang asing yang berasal dari lebih dari satu negara.
Jawab
:
·
Contoh yang berhubungan dengan
negosiasi :
Dialog ini berlangsung di sebuah
komplek perumahan Bina Asri, Bandung. Dimana setiap harinya ada penjual sayur
keliling yang selalu berjualan menjajakan dagangannya dalam sebuah gerobak yang
berisi aneka macam sayur mayur, yang didorongnya mengelilingi komplek perumahan
tersebut. Dan yang menjadi pembeli langganannya pun tidak bukan lagi adalah
warga komplek tersebut.
Dialog ini berlangsung pada minggu
pertama setelah idul fitri.
Pembeli
: Pagi bu, sayurnya
ada?
Penjual
: Ada bu masih
segar – segar.
Pembeli
: Bener bu masih
segar?
Penjual
: Iya bener, ini
baru saja dikirim jam 3 pagi tadi.
Pembeli
: Oh baiklah. Kalau
begitu bolehkah saya lihat – lihat dulu?
Penjual
: Silahkan, dipilih
– pilih saja dulu, bu.
Pembeli
: Wah saya mau
jengkolnya. Ternyata selain masih segar, ukurannya juga besar – besar.
Penjual
: Iya bu, kan
jengkolnya dikirim dari Jawa. Jadi kualitasnya pun dijamin bagus bu.
Pembeli
: Ngomong – ngomong
harga perkilonya berapa bu?
Penjual
: Tiga puluh ribu
per kilo sajalah buat ibu yang cantik ini.
Pembeli
: Walah, mahal
amat. Biasanya lima belas ribu saja.
Penjual
: Aduh, inikan
habis lebaran jadi jengkolnya banyak dicari orang. Jadi harganya pun naik bu.
Pembeli
: Ya bu, kurangilah
harganya kan saya sudah langganan.
Penjual
: Yasudah buat ibu
saya kurangi lima ribu deh.
Pembeli
: Ya bu jangan
segitu deh, bagaimana kalau jadi dua puluh ribu per kilo?
Penjual
: Aduh segitu mah
saya gak balik modal dong buat sayanya juga, lagian segitu udah paling murah
kalau di tempat lain lebih mahal.
Pembeli
: Gak kok, segitu
mah masih kemahalan. Dua puluh lima ribu sajalah?
Penjual
: Yasudahlah harga
pasnya dua puluh delapan ribu, bagaimana bu?
Pembeli
: Oke, baiklah.
Saya ambil 3 kg, ini uangnya bu.
Penjual
: Ini belanjaannya,
terima kasih bu. Besok beli lagi ya.
Pembeli
: Iya, sama – sama
bu.
(8)
Bandingkan teks kalian dengan milik
teman-teman kalian. Perbaiki lagi apabila masih dirasa perlu.
·
Jawab : Membandingkan teks dengan
teman yang lain. ( presentasi )
(9)
Setelah itu, kalian dapat
berpasangan untuk memperagakan teks tersebut. Apabila sudah selesai, berganti
peranlah: yang tadi menjadi penjual sekarang menjadi pembeli.
·
Jawab : Menunjukan teks dialog ke
depan kelas. ( presentasi )
(10)
Ubahlah teks dialog tersebut menjadi
teks monolog. Teks kalian tidak perlu panjang. Permulaan dan akhir teks itu
telah dibuat. Kalian hanya melengkapi bagian tengahnya.
·
Jawab : Teks dialog diubah menjadi
teks monolog.
Pada
suatu hari, seorang ibu muda dari Eropa pergi ke Pasar Seni Sukawati untuk
membeli patung yang terbuat dari kayu. Ibu itu melewati sebuah toko patung.
Pemilik toko menyapa ibu muda itu lalu menanyakan sedang mencari apa? Ibu muda
menjawab Patung Garuda Wisnu Kencana yang berukuran sedang. Harga patung
tersebut Rp 300.000. Namun ibu muda menawarnya lalu harganya menjadi Rp 275.000
dengan proses tawar menawar yang cukup sulit. Setelah mencapai kesepakatan ibu
muda membayarnya. Setelah membayar, ibu muda itu mengucapkan “Selamat tinggal”
dan pergi meninggalkan toko.
Tugas 3 Membaca Teks "Ekspor
Kain Sarung ke Negeri Yaman"
Bacalah teks yang berjudul “Ekspor
Kain Sarung ke Negeri Yaman” berikut ini. Teks ini menggambarkan kesuksesan
Haji Sultoni dalam menjalankan usaha kain sarung. Setelah membaca teks ini,
kalian memahami bahwa setelah ia mendapatkan dukungan dari sebuah bank,
usahanya berkembang pesat. Sekarang kerjakan sesuai dengan petunjuk berikut
ini!
EKSPOR
KAIN SARUNG KE NEGERI YAMAN
1. Kain sarung ternyata tidak hanya
digemari oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh masyarakat di
negara-negara lain, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, hingga ke
negeri Asia Tengah, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. Bahkan, masyarakat
negara-negara di Kawasan Timur Tengah, seperti Saudi Arabia, Yaman, Dubai, dan
Somalia sangat menggemari kain sarung untuk digunakan sebagai pelengkap pakaian
sehari-hari.
2. Kain sarung asal Indonesia,
menurut H. Sultoni (53), sangat digemari oleh orang-orang Somalia, Saudi
Arabia, dan Yaman. Melihat potensi pasar kain sarung yang cukup besar di
Kawasan Timur Tengah itu, pada tahun 2005 ia mengekspor kain sarung ke kawasan
tersebut.
3. Menurut pemilik perusahaan tenun
tradisional asal Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang,
Jawa Tengah ini, kain sarung yang ia produksi merupakan hasil kerajinan alat
tenun bukan mesin (ATBM). Penggunaan ATBM merupakan kekhasan kain yang
dihasilkan. Tidak mengherankan bahwa pada saat pembeli datang ke Pemalang untuk
melihat secara langsung proses produksi kain sarung dengan ATBM ini, mereka
sangat tertarik dan menyukainya. Bahan khusus dari rayon yang digunakan juga
menjadi daya tarik bagi masyarakat di Kawasan Timur Tengah. Jenis kain ini
tidak panas jika dipakai pada siang hari dan hangat jika dipakai pada malam
hari. Motif dan desain juga sangat menentukan daya
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik 155
tarik. Sebagian besar memilih kain
yang bercorak gelap dan kain dengan warna-warna cerah.
4. H. Sultoni mendirikan usaha tenun
tradisional ini sejak tahun 1996. Meski persaingan bisnis di bidang produksi
tekstil sangat ketat, berkat kejeliannya dalam membidik peluang bisnis yang
tepat, usaha yang ia dirikan terus meningkat dan bertahan hingga kini. Salah
satu kejeliannya adalah memproduksi kain tenun sarung khusus dari bahan rayon.
Jenis kain sarung dari bahan rayon ini memiliki pasar yang sangat spesifik,
yaitu sangat diminati jika dipasarkan di kawasan yang memiliki suhu ekstrem,
seperti Kawasan Timur Tengah.
5. Untuk mengembangkan usahanya, H.
Sultoni sejak tahun 2006 menjadi nasabah sebuah bank. Pada tahun 2006 untuk
pertama kalinya ia menggunakan jasa perbankan dengan mengambil kredit dari bank
tersebut sebesar Rp10 juta. Uang tersebut sebagian besar digunakan untuk
membeli bahan baku. Dengan dukungan permodalan dari bank, usaha tersebut makin
bertambah besar.
6. Keinginan H. Sultoni untuk
mengembangkan usahanya tidak terlepas dari idealismenya untuk melestarikan
produk kerajinan kain sarung yang sudah sejak lama berkembang di Kabupaten
Pemalang, Jawa Tengah itu. Kegiatan produktif tersebut sangat membantu
perekonomian masyarakat karena dapat menyediakan lapangan kerja serta dapat
memberikan pendapatan yang cukup bagi warga desa. Dengan tersedianya lapangan
kerja yang memadai di desa, masyarakat tidak harus pergi ke kota untuk mencari
pekerjaan.
7. Saat ini H. Sultoni telah menjadi
mitra bagi 30 perajin kain sarung di daerahnya dengan karyawan tidak kurang
dari 600 orang. Jumlah kain yang dihasilkan juga banyak, yaitu mencapai 600
kodi dengan omzet tidak kurang dari Rp2 miliar per bulan. Bimbingan kepada para
perajin plasma diberikan terus untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas
agar dapat bersaing di pasar ekspor dengan harga yang terjangkau. Lagi pula,
bank tempat H. Sultoni menjadi nasabah sangat mendukung dan memberikan
kesempatan kepada perajin untuk memperluas pemasaran dengan mengikutsertakan
mereka ke berbagai pameran, baik di dalam maupun di luar negeri.
(1) Tentu kalian setuju bahwa untuk
mendapatkan bantuan kredit dari bank pengusaha yang diceritakan dalam teks
tersebut harus mengajukan usulan yang dilengkapi dengan program yang jelas.
`
Sekarang, buatlah teks dialog yang menggambarkan
negosiasi antara seorang pengusaha kain (seperti Haji Sultoni pada teks di
atas) dan pihak perbankan. Gambarkan bahwa untuk mengembangkan usahanya
pengusaha itu mengajukan kredit kepada bank sebesar Rp200.000.000,00. Ia
menemui kepala bagian kredit untuk bernegosiasi, tetapi pengajuan kreditnya
hanya disetujui Rp150.000,000,00.
Untuk membantu kalian, gunakan
kerangka dan struktur teks di bawah ini. Kalian boleh mengerjakan tugas ini
secara berkelompok dan setelah selesai bandingkanlah hasil kerja kalian dengan
milik kelompok lain!
·
Jawab
Negosiasi
antara Pengusaha dan Pihak Bank

1.
Pengusaha : Selamat
siang
2. Pihak
bank : Selamat siang. Ada
yang bisa saya bantu?
ORIENTASI
3.
Pengusaha : Ya, saya
ingin bertemu dengan kepala
bank kredit.

5.
Pengusaha : Begini pak.
Saya akan mengembangkan
usaha saya. Jadi, saya akan
mengajukan
kredit.
PENGAJUAN
6. Pihak
bank : Berapa
jumlah uang yang anda butuhkan

7.
Pengusaha : Saya
membutuhkan dana sebesar
Rp 200.000.000,00. Bisakah saya
mendapatkan pinjaman itu?
8. Pihak
bank
: Maaf, pak. Jumlah
pinjaman bapak
terlalu besar. Bagaimana jika pihak
bank memberikan pinjaman
kepada bapak sebesar Rp
100.000.000,00
9.
Pengusaha : Apa
tidak bisa lebih dari itu pak? Saya

10. Pihak bank
: Baiklah untuk
bapak saya berikan
Rp 130.000.000,00. Bagaimana pak?
11. Pengusaha
: Usahakan lebih. Saya membutuhkan
PENAWARAN
itu untuk mengembangkan usaha saya.
12. Pihak bank
: Baiklah. Bank hanya mampu memberikan
pinjaman sebesar Rp 150.000.000,00.

itu dapat dicairkan? Kalau bisa
secepatnya.
14. Pihak
bank :
Kalau bapak setuju, uang itu akan
secepatnya
dicairkan.
PERSETUJUAN
15. Pengusaha
: Ya, lalu
bagaimana selanjutnya?
16. Pihak
bank :
Pihak bank akan memberikan
pelayanan yang terbaik untuk bapak.

kerjasamanya. Saya permisi
dahulu
pak.
18. Pihak bank
: Sama – sama pak.
Selamat siang.
PENUTUP
19. Pengusaha
: Selamat siang.
(2) Setelah
menyelesaikan teks negosiasi di atas, peragakan teks negosiasi tersebut secara
berpasangan. Salah seorang bertindak sebagai pengusaha dan yang lain bertindak
sebagai pihak bank. Agar tidak terasa kaku, kalian boleh memodifikasi teks yang
telah kalian buat tersebut. Akan tetapi, apabila kalian terlalu banyak
melakukan improvisasi, dikhawatirkan kalian akan keluar dari struktur teks yang
diharapkan. Apabila sudah selesai, kalian dapat berganti peran. Siswa yang tadi
menjadi pengusaha sekarang menjadi pihak bank.
(3) Bacalah teks
negosiasi antara pengusaha dan pihak bank yang telah kalian buat tersebut
sekali lagi. Susunlah kembali teks tersebut ke dalam bentuk prosa monolog,
bukan dialog. Buatlah teks ke dalam tiga paragraf saja. Paragraf pertama
pembukaan, paragraf kedua isi, dan paragraf ketiga penutup.
· Jawab :
Teks tesebut disusun kembali ke dalam bentuk prosa monolog
Pada suatu hari, ada seorang
pengusaha sarung tenun tradisional pergi ke bank untuk meminjam uang. Yang
nantinya uang tersebut akan digunakan untuk membangun usahanya. Setelah dia
bertemu dengan pihak bank, dia mengungkapkan keinginannya untuk membangun usaha
dan meminjam uang sebesar Rp 200.000.000,00.
Tetapi pihak bank menolak keinginan pengusaha dan terjadilah proses negosiasi.
Tidak berapa lama setelah itu, mereka sepakat dengan meminjamkan uang kepada
pengusaha sebesar Rp 150.000.000,00. Setelah itu pihak bank mengirimkan uang ke
rekening pengusaha tersebut.
Dan pihak bank juga membalas ucapan pengusaha dan tidak lupa mengulurkan tangan
untuk bersalaman sebagai tanda bahwa mereka telah sepakat akan hal itu.
(4)
Bandingkan hasil kerja kalian dengan milik teman-teman kalian. Berdasarkan
masukan dari teman-teman kalian, perbaikilah pekerjaan kalian itu!
Tugas 4 Bernegosiasi melalui Surat
Penawaran
Kerjakan
sesuai dengan petunjuk yang diberikan!
(1) Pengusaha Indonesia yang akan
mengekspor barang tentu saja mempunyai hubungan dengan orang yang akan
mengimpor barang tersebut. Sebelum proses ekspor impor terjadi, pengekspor atau
pengusaha bernegosiasi terlebih dahulu lewat surat dengan menawarkan barangnya
kepada calon pengimpor di luar negeri dan calon pengimpor itu menanggapinya
lewat surat pula.
Bayangkan, calon pengimpor itu dapat
berbahasa Indonesia sehingga pengusaha tersebut menawarkan barangnya lewat
surat yang ditulis dengan bahasa Indonesia. Buatlah surat penawaran seperti
contoh berikut ini.
Yth. Tuan Henry Tompsons
Dengan hormat, Dengan surat ini saya
ingin mengajak Tuan untuk bekerja sama. Saya mempunyai kain batik tulis yang
berkualitas dengan harga yang murah. Berikut ini saya kirimkan beberapa contoh
kain tersebut beserta daftar harganya.
Apabila Tuan tertarik, saya
mengharapkan Tuan untuk mengajukan permintaan. Saya akan memberikan potongan
harga yang menarik apabila Tuan membeli lebih dari seratus kodi.
Demikian surat penawaran saya. Saya
berharap kita dapat bekerja sama dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Jakarta, 5 Februari 2013
Hormat saya,
Haji Fathoni
·
Jawab :
Yth.
Tuan Bernard James
Dengan
hormat,
Dengan
menulis surat ini saya berkeinginan untuk mengajak tuan berkeja sama. Saya
mempunyai usaha kerajinan bambu yang hasilnya sangat menarik perhatian dan
sangat dapat dipergunakan untuk kehidupan sehari – hari. Berikut ini saya
kirimkan hasil kerajinan bambu dari usaha saya berserta dengan kegunaan dan
harga barang kerajinan bamboo tersebut. Apabila tuan berminat untuk berkejasama
dengan usaha kerajinan saya ini, saya mengharapkan tuan untuk memberitahukan
permintaan akan barang kerajinan saya. Saya akan memberikan harga yang murah
jika anda membeli barang kerajinan saya dengan jumlah yang banyak.
Demikian
surat penawaran kerja sama saya. Saya berharap anda dapat menerima niat kerja
sama saya dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Medan,
10 Januari 2015
Hormat
saya,
Syahrir
Ramadhan
(2)
Buatlah surat jawaban dari Tuan
Henry Tompsons kepada Haji Fathoni. Katakan bahwa Tuan Henry Tompsons akan
membeli 120 kodi kain batik tulis. Ia akan membayar terlebih dahulu setengah
dari harga yang disepakati. Sisanya akan dibayar setelah barang yang dipesan
sampai di tempat.
·
Jawab :
Yth,
Tuan Haji Fathoni
Dengan
Hormat,
Dengan
surat ini saya akan memberitahukan tuan jika saya setuju untuk berkerja sama
dengan tuan. Saya sangat tergiur dengan kain batik tulis berkualitas yang tuan
punya. Dan juga saya sangat tertarik dengan kain batik yang ada di negara tuan.
Masalah dengan harga saya tidak terlalu bermasalah dengan itu, apalagi harga
yang tuan tawarkan termasuk mampu untuk saya keluarkan.
Dengan begitu saya berharap, Saya
akan memberikan permintaan kepada tuan . Saya akan memesan 120 kodi kain batik.
Masalah dengan harga saya akan membayarnya setengah ½ dari harga dulu, dan
setelah barang yang saya pesan sudah ada di tempat, saya akan membayar ½ harga
yang tersisa lagi.
Demikan
surat ini, saya berharap tuan setuju dengan cara pembayaran yang saya ajukan.
Semoga tuan dan saya dapat berkerja sama dengan baik seterusnya.
Singapore,
10 Februari 2013
Hormat
saya,
Henry
tompsons
Tugas 5 Memahami Teks
"Kesalahpahaman"
Ikutilah
petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1)
Teks yang berjudul “Kesalahpahaman”
berikut ini adalah teks negosiasi. Bacalah teks ini berulang-ulang, kemudian
jelaskan apa yang terjadi!
KESALAHPAHAMAN
Resepsionis
: Selamat siang. Bapak
memerlukan bantuan kami?
David
:
Maaf, saya kira telah terjadi
kesalahan pada tagihan kami. Kami tidak makan malam disini tadi malam.
Resepsionis
: Mohon maaf, Bapak ! Tagihan
ini berasal dari restoran hotel ini. Disini terdapat tanda tangan Bapak.
David
:
Tetapi, itu bukan tanda tangan saya.
Saya akan berbicra dengan manajer.
Resepsionis
:
: Maaf, Bapak ! Manajer sedang
sibuk.
David
:
Ya, tetapi saya harus menjelaskan
persoalan ini kepada manajer Saudara.
Resepsionis
:
Maaf, Bapak. Ini tagihan dari
restoran dan tanda tangan ini adalah tanda tangan Bapak. Berarti Bapak dan
istri Bapak makan di restoran ini tadi malam.
David
:
Maaf, izinkan saya bertemu manajer
Saudara. Saya harus berbicara dengannya.
Resepsionis
:
Ya, mohon ditunggu.
Setelah David berada di ruang
manajer.
Manajer
: Bapak Mengajukan keluhan tentang
tagihan itu, Pak?
David
:
Ya, saya kira telah terjadi
kesalahan tagihan untuk saya. Kami berdua tidak makan malam di restoran hotel
ini. Kami makan malam di restoran seberang jalan karena restoran ini tadi malam
penuh.
Manajer
: Tetapi, tanda tangan ini seperti
tanda tangan Bapak.
David
: Bukan. Ini bukan tanda tangan
saya.
Manajer
: Coba saya cek sekali lagi. Oh,
maaf. Saya mohon maaf. Ada orang lain lagi yang bernama David, sama dngan nama
Bapak. Beliau bersama istrinya makan malam di restoran hotel ini tadi malam.
Jadi, itu bukan Bapak. Saya betul-betul mohon aaf atas kesalahpahaman ini.
David
: Ya, Tidak apa-apa.
·
Jawab :
Yang
terjadi adalah kesalahpahaman tagihan antara seorang yang dianggap pelanggan
restoran hotel dengan restoran tempat ia makan kemarin malam. Kesalahpaham
tersebut menyebutkan bahwa bapak yang bernama David dan istrinya itu telah
makan di restoran hotel terseut dan mendapatkan tagihan uang dari restoran
hotel tersebut, akan tetapi bapak yang bernama David itu tidak terima sehingga
ia menuntut penjelasan dari pihak restoran hotel tersebut. Dan pihak perwakilan
hotel tersebut (manajer hotel) meminta maaf karena David yang mereka maksud
bukanlah David yang sedang menuntut itu karena dilihat dari tanda tangan dan
data informasi yang berbeda antara keduanya sehingga masalah pun
terselesaikan dengan kata maaf dari sang manajer hotel tersebut.
(2)
Pada tuturan ke berapakah David
diizinkan untuk bertemu manajer hotel? Mengapa semula David tidak diizinkan
untuk bertemu manajer itu?
·
Jawab :
David
diizinkan untuk bertemu manajer hotel pada tuturan 9.
David
tidak diijinkan unuk bertemu dengan manajer hotel tersebut, karena sang manajer
sedang sibuk.
(3)
Jika kalian menjadi David dan
istrinya, apakah kalian marah? Apa yang akan kalian lakukan?
·
Jawab :
Jika
kami menjadi David dan istrinya, kami tidak akan marah, karena itu bisa
diselesaikan tanpa amarah atau dalam artian dengan jalan yang damai.Yang
dilakukan jika itu terjadi adalah pertama kali datang ke tempat yang memberikan
tagihan dan meminta untuk diperjelas ulang karena ada sebuah kesalahan pada
penetapan tagihan yang diberikan oleh tempat penagih tersebut.
(4) Perhatikan dengan teliti
pasangan tuturan berikut ini, kemudian tentukan apakah pasangan itu:
(a) menyuruh–memenuhi suruhan;
(b) meminta–menolak permintaan;
(c) memberi informasi–menerima
informasi;
(d) mengancam–menolak ancaman;
(e) mengancam–menerima ancaman.
4. David
:
Tetapi, itu bukan tanda tangan saya.
Saya akan berbicra dengan manajer. => meminta
5.
Resepsionis :
Maaf, Bapak ! Manajer sedang sibuk.
=> menolak permintaan
(5) Susunlah
kembali teks tersebut dengan menceritakannya dalam bentuk monolog. Mulailah
cerita kalian itu dengan pembukaan dan akhirilah dengan penutup sebagaimana
contoh pada format di bawah ini.
·
Jawab :
Pada
suatu malam, David dan istrinya menginap di sebuah hotel. Karena restoran di
hotel itu sudah penuh, mereka tidak makan malam di hotel itu. Mereka memilih
untuk malam di restoran depan hotel yang mereka tempati yang tidak penuh akan
pelanggan. Keesokan paginya tiba – tiba David mendapatkan pemberitahuan
tagiahan makan malam di restoran hotel yang ia tempati. David yang tidak jadi
makan malam di restoran hotel itu bingung. Ia pun bergegas ke resepsionis untuk
menuntut atas kesalahpahaman ini. Dan disaat ia membilangkan kesalahpahaman
tersebut, sang resepsionis tidak menerima tuntutan tersebut karena di tagihan
tersebut terdapat tanda tangan David. Akan tetapi itu bukanlah tanda tangan
David. Sehinga ia meminta untuk bertemu dengan manajer hotel itu. Pertama sang
resepsionis tidak mengijinkan David untuk bertemu sang manajer karena sibuk
tapi setelah beberapa penuturan ketidakterimaan yang diucapkan oleh David akhirnya
sang resepsionis mengijinkan David untuk bertemu sang manjer, akan tetapi harus
menunggu terlebih dahulu. Setelah bertemu sang manajer hotel David mengucapkan
keluhan tentang kesalahan tagihan dan rupanya setelah sang manajer mengecek
ulang, David yang dimaksud bukanlah david yang ada menuntut kesalahpahaman
tagihan ini. Akhirnya, manajer hotel itu meminta maaf kepada David. Tentu saja
David memaafkannya.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home