Sunday 3 November 2019

Materi Dasar Telekomunikasi

1. -1984 Teknologi seluler diperkenal di indonesia oleh PT Telkom Indonesia
    -1985-1992 Teknologi seluler berbasis analog (1G)
    -1993 Perkembangan GSM
    -1994 Kemunculan Operator GSM pertama
    -1995 Kemunculan telepon Rumah Nirkabel
    -1996 Awal perkembangan Layanan GSM (2G)
    -1997-1999 Telekomunikasi pada masa krisis moneter
    -2000-2002 Kemunculan operator CDMA
    -2003-2004 kemunculan operator 3G pertama
    -2005-2008 Era reformasi pertelekomunikasian indonesia
    -2009-2012 Perkembangan telekomunikasi di Indonesia
2. 1. Telegraf
Telegraf adalah sistem telekomunikasi yang menggunakan peralatan listrik untuk mengirim dan menerima sinyal sesuai dengan kode dalam bentuk pulsa listrik. Telegraf mengirim sinyal untuk jarak yang jauh melalui kabel tembaga
Kode untuk mengirim pesan melalui telegraf menggunakan kode Morse. Kode Morse adalah sebuah sistem pengiriman pesan yang menggunakan kombinasi suara panjang dan pendek dalam berbagai cara yang bervariasi untuk mengkodekan huruf-huruf, bilangan-bilangan, dan karakter-karakter lain.
2. Telepon
Telepon adalah peralatan yang mengubah suara menjadi energi listrik dan mengirimkannya melalui kabel jaringan telepon. Sesuai dengan namanya, telepon berasal dari bahasa Yunani yaitu tele yang berarti JAUH dan phone berarti SUARA.

3. Faksimile (Faks)
Faksimile berasal dari kata facsimile yang artinya menyalin sama persis dengan aslinya. Mesin faks merupakan peralatan telekomunikasi yang digunakan untuk mengirimkan tulisan dan gambar melalui kabel telepon. Mesin faks menyalin dokumen yang ingin dikirim, kemudian mengirimkan dokumen ke nomor faks yang ingin dituju.
Mesin faks memungkinkan orang-orang mengirim dokumen-dokumen bisnis dan dokumen cetak lainnya ke tempat yang jauh dalam hitungan menit.
4. Televisi
Televisi adalah sistem telekomunikasi yang mengirimkan dan menerima gambar dan suara dengan cara mengirimkan sinyal-sinyal elektronik melalui kabel dan serat optik, yaitu dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
5. Radio
Radio adalah alat komunikasi yang mengirimkan suara melalui udara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
6. Telepon Bergerak
Telepon Bergerak (mobile phone) atau biasa disebut handphone, telepon selular (cellular phone) atau ponsel merupakan salah satu alat komunikasi yang paling banyak digunakan saat ini. Telepon bergerak merupakan gabungan dari teknologi telepon hasil penemuan Alexander Graham Bell (1876) dengan teknologi radio hasil penemuan Guglielmo Marconi (1894). Kedua teknologi itu digabungkan dan jadilah telepon dengan sinyal suara yang dilewatkan melalui gelombang radio. Karena bersifat nirkabel (wireless), maka telepon tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi bergerak.
Ada 2 macam teknologi telepon bergerak yang umum digunakan saat ini yaitu, GSM dan CDMA.
GSM (Global System for Mobile Communication) bekerja dengan cara mengkompresi suara yang masuk ke jaringan GSM ke dalam format digital sehingga mempunyai ukuran yang kecil. GSM beroperasi pada frekuensi 900 – 1800 MHz
Sedangkan CDMA (Code Division Multiple Access) bekerja dengan cara memecah data suara yang masuk menjadi paket-paket kecil dan masuk ke saluran frekuensi yang terpisah-pisah. Kemudian paket-paket data yang kecil tersebut dikirimkan setelah ditambahkan kode yang unik dan hanya dapat diterima oleh penerima yang mempunyai data yang sesuai.
3 1. 1. LW (Long WAve)
Memiliki frekuensi 30 KHz s/d 300 KHz. Panjang gelombang 1500 M. Biasa digunakan untuk radio gelombang panjang dan komunikasi jarak jauh.


2. SW (Short Wave)
Frekuensi 3,000–30,000 kHz.Panjang gelombang : 100 - 10 meter (semakin tinggi frekuensi, semakin pendek panjang gelombangnya).Digunakan sebagian besar untuk penyiaran nasional, propaganda internasional, atau organisasi keagamaan

3. MW (Median Wave)
Frekuensi 300–3000 kHz. Panjang gelombang : 1 km – 100 m. MW juga dikenal sebagai AM (Amplitudo Modulasi). Gelombang ini tidak bisa menembus atmosfer, bahkan pada bagian Ionosfer gelombang tersebut justru dipantulkan kembali sehingga informasi yang dibawa gelombang bisa menuju tempat yang jauh dari pemancar.

4. FM (Frequency Modulasi)
Frekuensi diantara 88 – 108 MHz . Digunakan untu komunikasi antar satelit dan Radio FM.FM memiliki Kelebihan dari AM yaitu uara yang jelas dan tidak dipengaruhi keadaan cuaca.Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM.

5. VHF (Very High Frequency)
Frekuensi diantara 30–300 MHz. Panjang gelombangnya 10 m – 1 m. Pada umumnya yang menggunakan VHF adalah siaran radio FM, siaran televisi, pemancar telepon genggam darat (darurat, bisnis, dan militer), komunikasi data jarak jauh dengan modem radio.

6. UHF (Ultra High Frequency)
Frekuensinya antara 300–3000 MHz. Panjang gelombangnya 1 m – 100 mm. UHF banyak digunakan oleh badan-badan pelayanan publik untuk komunikasi radio dua arah, biasanya menggunakan modulasi frekuensi narrowband. Modem radio narrowband menggunakan frekuensi UHF untuk komunikasi data jarak jauh misalnya untuk pengawasan dan pengendalian jaringan distribusi tenaga listrik.
4. Pemancar (Transmitter) adalah alat yang berfungsi untuk memancarkan sinyal. Pemancar ada 2 jenis, yaitu pemancar analog dan pemancar digital. Ada perbedaan dari kedua jenis pemancar tersebut. Pemancar analog itu ada baik dan buruk, tergantung jarak penerima dari pemancar, kondisi geografis, maupun karena terjadinya interferensi. Sedangkan pemancar digital kualitasnya tetap, tidak ada baik buruk tapi hanya ada atau tidak.
Sinyal dari pemancar, dipancarkan lewat antena. Antena dibagi menjadi 2 jenis, yaitu antena pemancar dan antena penerima. Antena berperan sebagai transducer (alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya) dari bentuk sinyal (gelombang listrik) menjadi gelombang elektromagnet.
Gelombang elektromagnet yang dipancarkan lewat antena bergerak lurus, sehingga jika terhalang bisa menyebabkan ghost/gambar bayang yang timbul karena antena penerima tidak bisa menerima gelombang langsung dari antena pemancar tetapi justru menerima gelombang pantulan.
Frekuensi yang dipancarkan oleh pemancar berbeda-beda. Jika jarak frekuensi yang dipancarkan saling berdekatan satu sama lain, maka akan terjadi interferensi (antara frekuensi satu dengan yang lain saling mengganggu).
Faktor-faktor yang mempengaruhi jarak pancar:
1.       Daya pemancar (satuannya Watt)
2.       Letak antena (biasanya diletakkan di tempat yang tinggi agar tidak terhalang bangunan tinggi atau gunung)
3.       Arah antena (apakah Omni “bisa menerima segala arah” atau hanya mengarah ke arah tertentu)
4.       Kondisi geografis sekitar
Pemancar memancarkan gelombang yang berisi informasi berupa gambar dan suara yang sebelum dipancarkan telah terlebih dahulu dimodulasikan. Proses modulasi adalah proses penumpangan frekuensi informasi ke frekuensi pembawa. Berikut merupakan alat-alat yang pada umumnya berperan dalam proses pemancaran informasi audio visual.
1.       Modulator : untuk mengatur modulasi informasi gambar dan suara, yang saat diolah masih memiliki frekuensi menengah (intermediate frequency) dengan frekuensi audio 33,4 Mhz dan frekuensi video 38,9 Mhz. modulator juga berperan sebagai pengolah sinyal untuk mengatur kesempurnaan sinyal yang dikirimkan.
2.       Oscilator : sebagai pembangkit frekuensi. Biasanya terdapat pada modulator dan mixer.
3.       IF corrector : sebagai alat koreksi, untuk memperbaiki kualitas sinyal yang dipancarkan. Di sini frekuensi audio dan video dari modulator diubah menjadi frekuensi IF audio dan frekuensi IF video yang selanjutnya dikirimkan ke mixer.
4.       Mixer : alat yang digunakan untuk menggabungkan frekuensi menengah (yaitu frekuensi IF audio dan frekuensi IF video) dengan frekuensi oscilator pada mixer, sehingga diperoleh frekuensi channel. Frekuensi channel inilah yang nantinya akan dipancarkan dan akan diterima di TV pemirsa.
5Posisi Satelit Negara 
a. Insdat II a, 74 Timur - India 
b. Galaxy V, 125 Barat - USA 
c. Anik E2, 107,5 Barat - Canada 
d. Telecam II A, 8 Barat - Perancis
6.

Fungsi Blok Penerima AM


  1. Antena : sebagai penangkap getaran/sinyal yang membawa dan berisikan informasi  yang dipancarkan oleh pemancar.
  2. Penguat RF : berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.
  3. Mixer (pencampur) : berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal, sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).
  4. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.
  5. Detektor : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit detektor  memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).
  6. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat  AF ke suatu pengeras suara.
  7. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

7. Frequency-Division Multiplexing (FDM)


FDM menggabungkan beberapa sinyal analog yang akan ditransmisikan pada sebuah jalur komunikas. Karena itu multiplexing dengan menggunakan teknik FDM dapat terjadi apabila pita frekuensi setiap sinyal analog. Namun sebelum proses penggabungan terjadi, setiap sinyal harus dimodulasi terlebih dahulu dengan menggunakan frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Pada jalur komunikasi yang telah di-multiplex, sebuah sinyal dengan frekuensi tertentu disebut dengan satu kanal komunikasi.
Wavelength-Division Multiplexing (WDM)

WDM adalah teknik yang digunakan untuk mentransmisikan beberapa sinyal dalam bentuk cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda menjadi campuran sinyal cahaya (multiplexed signal). Cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda ini dapat ditrafsirkan sebagai cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Dengan demikian implementasi teknik WDM adalah untuk proses multiplexing pada saluran komunikasi serat optik.
Time-Division Multiplexing (TDM)

TDM adalah teknik multiplexing dengan cara melakukan pembagian waktu akses ke saluran komunikasi. Pada TDM tidak ada pembagian kanal berdasarkan frekuensi, karena itu seluruh pita frekuensi yang ada dianggap sebagai satu kanal komunikasi. Secara natural, TDM diimplementasikan untuk sinyal digital, bukan pada sinyal analog. 

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home